Banyak anak muda beralih ke situs jejaring sosial untuk tetap berhubungan dengan teman. Faktanya, lebih dari 60 persen anak-anak berusia 13 hingga 17 memiliki setidaknya satu profil yang aktif online, dan banyak dari mereka menghabiskan lebih dari dua jam setiap hari di situs-situs tersebut. Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk terhubung, tetapi ada juga bahaya yang terkait dengan menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial. Berikut adalah cara memastikan anak-anak dan media sosial dapat hidup rukun.
Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Anak-Anak?
Ketika berbicara tentang media sosial, itu tidak semuanya buruk. Anak-anak pasti mendapat manfaat dari kemampuan untuk tetap terhubung dengan teman-teman mereka. Mereka juga bertemu teman baru yang mungkin tidak mereka dapatkan tanpa platform media sosial. Akhirnya, media sosial menawarkan cara yang bagus bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui tulisan, berbagi musik, karya seni, dan bahkan kecenderungan politik mereka. Mereka juga dapat mengumpulkan informasi baru tentang hal-hal di dunia yang menarik minat mereka, dan berbicara dengan orang lain tentang apa yang mereka temukan.
Namun, ada risiko ketika anak-anak dan media sosial bertabrakan. Beberapa di antaranya cukup ekstrem, termasuk orang dewasa predator yang mungkin ingin mengajak anak-anak melakukan sesuatu yang buruk, tidak bermoral atau bahkan ilegal, risiko pencurian identitas, dan paparan situasi seksual dan diskusi yang belum siap mereka tangani. Risiko lain termasuk cyber bullying, berbagi foto yang kemudian mungkin mereka sesali, terkena longsoran besar periklanan yang dirancang untuk mengubah cara mereka memandang konsumerisme, dan risiko kesehatan yang datang bersamaan dengan tidak banyak bergerak di depan komputer alih-alih berada di luar atau melakukan hal-hal fisik lainnya.
Cara Memandu Anak-Anak dalam Menggunakan Media Sosial
Risiko yang disebutkan di atas adalah alasan mengapa anak-anak Anda perlu Anda waspada ketika datang ke media sosial. Kiat-kiat berikut dirancang untuk membantu orang tua menangani masalah anak-anak dan media sosial dengan cara yang membuat anak-anak itu aman dan bahagia.
1. Waspadai Usia Minimum untuk Media Sosial
Ingatlah bahwa hanya karena semua orang menggunakan media sosial tidak berarti itu tepat untuk anak Anda. Ini terutama benar jika anak Anda berusia di bawah 13 tahun. Sebagian besar situs media sosial memungkinkan pengguna yang berusia 13 tahun ke atas. Tentu saja ada cara anak-anak menyiasati hal ini, tetapi sebagai orangtua adalah tanggung jawab Anda untuk memastikan anak-anak Anda tidak terlalu cepat masuk ke situs media sosial.
2. Tetapkan Aturan
Segala sesuatu dalam hidup memiliki aturan, termasuk penggunaan media sosial. Pastikan untuk menetapkan aturan dasar untuk anak-anak Anda dan lihat bahwa mereka mematuhinya. Jika mereka melanggar aturan di media sosial, memiliki konsekuensi yang jelas menunggu mereka. Untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar, tulis kontrak dengan anak Anda, jelaskan aturan dan hukumannya.
3. Ajari Anak-anak tentang Jejak Kaki Digital
Jelaskan kepada anak-anak Anda bahwa apa yang mereka pasang di media sosial benar-benar bertahan selamanya. Adalah penting bahwa mereka mempelajari ini sekarang sehingga mereka dapat membuat pilihan yang baik tentang apa yang mereka bagikan. Terkesan pada anak-anak Anda bahwa apa yang mereka bagikan sekarang dapat memengaruhi hubungan mereka di masa depan, lamaran pekerjaan dan banyak lagi.
4. Peringatkan Anak Terhadap Penipuan di Internet
Anak-anak sering berpikir bahwa dunia adalah tempat yang jauh lebih aman daripada yang sebenarnya. Bicaralah dengan mereka tentang jebakan yang mungkin mereka hadapi online, termasuk undian yang tidak nyata, survei yang menggunakan cara licik untuk mendapatkan informasi identitas mereka, dan bahkan orang yang tidak seperti yang mereka katakan.
5. Monitor Berbagi Foto
Anak-anak mungkin akan memposting foto mereka sendiri secara online, walaupun Anda merasa itu bukan ide yang baik. Hindari masalah dengan memeriksa gambar, pastikan tidak ada titik pengidentifikasi, seperti bagian depan rumah Anda atau nomor jalan Anda. Dan pastikan foto-foto itu cocok untuk anak-anak!
6. Periksa Akun Anak-Anak
Periksa akun anak-anak dan media sosial Anda. Anda dapat melakukan ini dengan memiliki kata sandi dan menggunakannya setiap sekarang, atau hanya menjelajahi akun mereka secara online setiap saat. Ingatlah bahwa kadang-kadang anak-anak mencoba membuat akun yang tidak diketahui orang tua mereka - jika Anda tiba-tiba kekurangan aktivitas di akun tersebut tetapi Anda tahu bahwa mereka masih menggunakan komputer untuk periode waktu yang sama, periksa akun lain dengan menyiapkan lansiran Google atau memasang keylogger.
7. Hindari Menempatkan Komputer di Kamar Anak-Anak
Ketika anak-anak Anda memiliki pemerintahan bebas di komputer, tidak ada cara untuk memantau mereka. Simpan komputer di lokasi sentral di mana Anda dapat berjalan kapan saja, dan itu sering kali cukup untuk mencegah mereka melakukan hal-hal jahat di internet.
8. Mencegah Penggunaan Berlebihan
Media sosial dapat mengambil alih kehidupan seorang anak jika Anda mengizinkannya. Jika anak Anda mulai khawatir tentang akun media sosial, seperti menekankan berapa banyak teman yang mereka miliki di sana, sudah saatnya membatasi penggunaannya. Anda juga dapat membatasi kapan mereka diizinkan menggunakan media sosial. Misalnya, tidak menggunakan internet saat mereka berada di kelas, bersama keluarga di meja makan atau terlibat dengan orang-orang secara real time.
9. Menjadi Model Peran
Anak-anak Anda selalu mencari bimbingan, bahkan ketika mereka menjadi remaja. Jadi jika Anda terus-menerus memeriksa media sosial, mereka akan berpikir itu tidak apa-apa untuk dilakukan. Jadilah panutan yang baik dengan membatasi penggunaan media sosial Anda sendiri.
Video ini dapat memberi tahu Anda lebih banyak tentang cara memonitor anak-anak dalam menggunakan media sosial: