Asupan nutrisi yang optimal sangat dianjurkan selama kehamilan; Namun, wanita harus berhati-hati saat mengonsumsi makanan laut. Asupan makanan laut yang tidak diawasi dan berlebihan bisa berbahaya selama kehamilan (untuk ibu dan janin yang sedang tumbuh) karena tingginya jumlah merkuri yang ada pada beberapa hewan air. Banyak wanita sangat suka mengkonsumsi makanan laut (terutama udang), yang menimbulkan kekhawatiran jika udang aman selama kehamilan? Artikel berikut akan memberikan informasi penting tentang keamanan makan udang selama kehamilan.
Apakah Aman Mengkonsumsi Udang Selama Kehamilan?
Bisakah Anda makan udang saat hamil? Pencinta udang selama kehamilan mereka dapat dengan aman menikmati makanan laut ini selama kehamilan tetapi sangat dianjurkan untuk memantau jumlah asupan udang. Menurut rekomendasi EPA dan FDA, seorang wanita hamil dapat dengan aman mengkonsumsi hingga 340 gram atau 12 ons. udang per minggu (asalkan udang dibersihkan dan dimasak dengan cukup).
Pemantauan asupan udang direkomendasikan karena potensi risiko keracunan merkuri (karena udang mengandung merkuri). Asupan yang tidak diawasi dapat menyebabkan kerusakan jaringan saraf pada bayi yang sedang berkembang dan dapat berujung pada kelahiran mati atau cacat lahir lainnya. Karena itu asupan lebih dari 2 kali makan udang per minggu harus benar-benar dihindari. Penting juga untuk mengikuti pedoman EPA dan FDA dalam hal makanan laut dan juga mencoba memilih makanan laut dengan kadar merkuri rendah.
Peringatan untuk Mengambil Saat Mengkonsumsi Makanan Laut Selama Kehamilan
Saat makan udang selama kehamilan, Anda sebaiknya mengambil tindakan pencegahan. Anda harus tahu bahwa selain potensi bahaya keracunan merkuri, makanan laut diklasifikasikan sebagai sumber nutrisi terbaik asam lemak omega-3 dan protein esensial yang membantu dalam pengembangan alat visual dan jaringan saraf. Beberapa poin penting untuk dipertimbangkan adalah:
Hindari ikan besar karena semakin tua ikan, semakin tinggi pula kadar merkuri dalam daging. Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) menyarankan wanita hamil untuk menghindari mengikuti:
- Hiu
- Ikan todak
- Tilefish
- Raja makarel
Sekarang pertanyaan yang muncul di sini adalah, varietas ikan dan makanan laut apa yang perlu dipertimbangkan?
Ada banyak hewan air yang memasok sedikit merkuri; Namun, kehati-hatian harus dijaga karena asupan dalam jumlah yang melebihi pedoman yang diberikan oleh FDA bisa berbahaya. Setelah penelitian yang disengaja dan ekstensif dilakukan dari waktu ke waktu, telah disarankan bahwa varietas makanan laut ini dikaitkan dengan risiko minimal efek samping ketika dikonsumsi sesuai dengan pedoman yang disetujui oleh FDA:
- Teri
- Udang
- Ikan lele
- Tuna ringan kaleng (batasi steak tuna dan tuna albacore hingga 6 ons atau 170 gram per minggu)
- Ikan salmon
- Pollock
- Ikan forel
Pilihlah Ikan dengan Asam Lemak Omega 3
Selain makan udang selama kehamilan, beberapa wanita hamil ingin makan ikan berminyak. Ikan berminyak baik dan dapat ditambahkan ke makanan untuk makanan yang optimal. Selama kehamilan, asupan makanan laut yang optimal membantu dalam memberikan beberapa nutrisi, vitamin dan asam lemak omega 3 yang terbaik untuk bayi dan ibu hamil. Berikut ini adalah daftar beberapa ikan berminyak:
- Pilchards
- Ikan muda
- Ikan sarden
- Ikan salmon
- Ikan haring
- Kippers
- Ikan forel
- Tuna segar
- Belut
- Teri
Cara Membuang Bakteri Berbahaya dalam Makanan Laut
- Jangan makan kerang dan ikan mentah seperti sashimi, tiram mentah, kerang, kerang dan sushi
- Jangan gunakan makanan laut dingin yang tidak dimasak seperti produk yang diberi label gaya nova, kipper, tersentak-sentak atau asap dan asap. Menggunakan makanan laut asap tidak masalah hanya jika digunakan sebagai bahan dalam casserole atau makanan matang lainnya. Rak yang stabil dan barang kaleng juga dianggap aman.
- Jika Anda mengkonsumsi makanan laut yang diperoleh dari perairan setempat maka tetap waspadai rekomendasi dan pengumuman dewan penasehat untuk menghindari potensi bahaya. Jika saran tidak dapat diperoleh, batasi konsumsi ikan dari perairan setempat hingga 170 g (6 ons).
- Pastikan untuk memasak makanan laut pada 145 ° F atau 63 ° C. Ketika ikan tampak buram dan terpisah menjadi serpih maka biasanya dilakukan. Masak lobster, udang, dan scallop hingga bagian yang terlihat berwarna putih susu. Masak kerang, tiram, dan kerang sampai cangkangnya terbuka (buang yang tidak terbuka).
Ikuti Pedoman tersebut Saat Memasak
Saat memasak di rumah dengan mengikuti petunjuk di bawah ini dapat membuat makanan laut aman dikonsumsi:
- Saat memasak fillet atau ikan, selipkan ujung pisau tajam ke dalam daging untuk memeriksa apakah dimasak atau tidak. Daging tampak buram dengan serpihan terpisah.
- Lobster dan udang tampak berwarna merah saat dimasak dan dagingnya tampak buram seperti mutiara.
- Jika Anda microwave oven makanan laut, maka pastikan itu dimasak dengan benar dengan memeriksa beberapa tempat.
- Ingatlah hal ini saat memilih ikan berminyak yang mungkin mengandung polutan lingkungan seperti dioksin dan PCB (bifenil poliklorinasi). Disarankan untuk makan tidak lebih dari 2 porsi ikan berminyak per minggu